Senin, 21 Februari 2011

PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Yuk Belajar Budidaya Jamur Tiram bersama Tristar.
Info Jadwal Pelatihan:Flexi: 031-81959295. 085733691548.


Banyak alternatif bisnis yang bisa dilakukan dari rumah atau bisnis sampingan. Karena sifatnya bisnis sampingan tentu jenis bisnis ini adalah bisnis yang mudah dilakukan dan sedikit modal agar kita dapat memulainya. Resep ini diajarkan Politeknik Tristar yang sebelumnya sukses menggelar pelatihan membuat bioetanol dari singkong, pupuk organik dan beternak kelinci.


Meski sifatnya sampingan bisnis ini ternyata banyak mendatangkan keuntungan bagi yang menekuninya. Salah satu bisnis yang bisa dilakukan sebagai bisnis sampingan dan bisnis pokok adalah budidaya jamur tiram. Jamur tiram merupakan salah satu komoditi yang banyak diminati berbagai kalangan masyarakat, karena itu Bisnis budidaya jamur tiram cukup potensial mendatangkan keuntungan.

 


Mudahnya cara budidaya jamur tiram, harga jual yang stabil serta permintaan yang terus meningkat menjadi salah satu faktor banyaknya bermunculan petani jamur tiram. Penampilannya yang putih bersih dan menarik menjadi daya tarik tersendiri.

Rasanya juga sangat enak, hampir seperti daging ayam sehingga dapat dijadikan sebagai pengganti daging untuk kalangan vegetarian. Mengonsumsi jamur tiram secara rutin dapat menghancurkan sel kanker. Jamur tiram juga memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga banyak dicari orang.


Cerahnya prospek usaha budidaya jamur ini ternyata menciptakan peluang usaha bagi banyak orang. Sebutlah Ririn Ardiyanti, disela-sela kesibukannya, dia masih menyempatkan waktunya untuk membudidayakan jamur tiram bersama Ardinal di kawasan Tandes, Surabaya Barat.

Walaupun usahanya masih dalam skala kecil, namun sudah dapat memberikan tambahan penghasilan buatnya. “Budidaya jamur tiram tergantung modal, bisa dibuat kecil juga  bisa dibuat besar, tergantung skala produksinya, ” ungkap Ririn disela kesibukannya menjelaskan kepada 20 peserta pelatihan budidaya jamur tiram yang diselenggarakan Group Tristar.


Sebelum mengunjungi kebun pembudidayaan jamur tiram di kawasan Tandes, para peserta pelatihan ini mendapat ilmu berupa demo masak dari Siska, pengajar Tristar Culinary berupa membuat olahan jamur tiram (jamur crispy) dan selanjutnya mengikuti pencerahan seputar seluk beluk budidaya jamur dari Ir Guniarti MM. Dosen Politeknik Tristar ini memaparkan Budidaya Tiram dengan Media Serbuk Kayu, yang tersaji dalam makalah yang dibagikan kepada peserta.
Diakui Guniarti, memang benar begitulah adanya, banyak pembudidaya jamur tiram di daerah tertentu yang omsetnya bisa mencapai puluhan juta. Hanya beberapa bulan sudah bisa balik modal.


Sepertii dituturkan Ririn, pada awal dia memulai usaha budidaya jamur tiram ini disebabkan karena wanita paro baya ini sangat suka mengkonsumsi jamur tiram tersebut. Kemudian dia melakukan survei ke salah satu pembudidaya jamur tiram  untuk memelajari bagaimana cara membudidayakan jamur tiram tersebut. Tidak hanya berhenti sampai disitu, dia juga melakukan survei ke pembudidaya jamur tiram yang skala produksinya lebih besar. Di tempat itulah dia membeli bibit jamur. Bibit jamur yang dia beli bisa tahan lebih lama, walaupun tidak langsung digunakan.

Proses Produksi
Budidaya jamur tiram tidak membutuhkan peralatan yang rumit. Media tanam yang disebut dengan baglog juga dapat dibuat dengan mudah. Ada beberapa cara yang digunakan para pembudidaya jamur tiram untuk membuat baglog ini. Namun pada dasarnya, perlakuannya sama.

Bahan baku untuk membuat baglog adalah serbuk gergaji, bekatul, kapur, air, polybag, cincin bambu, plastik, kapas dan karet penutup dan bibit spora. Untuk komposisinya, 70 kg serbuk gergaji  dicampur dengan 12 kg bekatul, 1 kg kapur serta 17 kg air, kemudian diaduk hingga merata.

Kemudian bahan baku sebanyak 900 gr tersebut dimasukkan kedalam polybag, dikancing dengan cincin bambu, ditutup dengan plastik dan diikat dengan karet sehingga membentuk seperti tutup botol (baglog). Langkah ini disebut dengan proses pengompotan.

Setelah pengompotan, proses sterilisasi siap dilakukan, yaitu dengan cara memanaskan baglog dalam autoclave bertekanan 1,5 – 2,5 bar atau suhu 200 derajat celcius selama 2 jam. Dalam melakukan porses sterilisasi ini, dia hanya menggunakan drum bekas oli yang telah dibersihkan.

Baglog dimasukkan kedalam drum tersebut dengan posisi terbalik agar kadar air tidak bertambah. Kemudian dilakukan proses pengukusan selama 8 jam diatas tungku kayu bakar. Setelah itu baglog didinginkan dalam ruangan selama 12 jam
Langkah selanjutnya adalah proses penanaman bibit, yaitu memasukan bibit spora kedalam lubang baglog lalu diratakan, kemudian disumbat dengan kapas dan diikat kembali dengan plastik dan karet.

Baglog disimpan dalam ruang pemutihan sehingga terjadi penyebaran bibit spora dari bagian atas baglog ke bagian bawahnya. Hal ini menyebabkan baglog yang pada awalnya berwarna cokelat berubah menjadi putih. Dalam waktu 3 minggu spora telah menyebar lebih dari 3/4 baglog. Baglog siap dipindahkan ke rak pertumbuhan, ditata menumpuk dan disiram dengan menggunakan sprayer 2 kali sehari. Satu sampai dua minggu berikutnya jamur tiram tumbuh dan siap untuk dipanen.



Tempat Produksi
Ruangan produksi jamur tiram atau yang biasa disebut dengan kumbung yang digunakan mempunyai luas 2 x 6 m. Untuk ruangan dengan ukuran tersebut, pihaknya bisa menampung kurang lebih 1200 baglog.

Kumbung miliknya terbuat dari bilah bambu (gedek/bilik). Pertimbangannya adalah biaya pembuatannya murah. Tapi yang terpenting adalah kumbung dari bilah bambu ini ideal untuk pertumbuhan jamur karena mirip dengan habitat aslinya di hutan, yaitu intensitas matahari rendah dengan kelembaban yang tinggi.

Atap kumbung ini bisa menggunakan bilah bambu (gedek) atau genting. Yang penting baglog tidak terkena curah hujan dan matahari secara langsung. Diakuinya, jika cuaca terlalu panas maka diperlukan perawatan yang ekstra keras agar pertumbuhan jamur tetap baik.

Pemasaran
Pembeli jamur tiram hasil budidayanya memang baru berkisar didalam wilayah tempat tinggalnya. Kebanyakan adalah rumah makan, catering atau konsumen yang membeli langsung untuk konsumsi rumah tangga.

Walaupun banyak terdapat pembudidaya jamur tiram di daerah tempat tinggalnya, namun tidak menjadi soal baginya untuk memasarkan jamur tiram ini. Hal ini disebabkan karena jumlah kebutuhan pasar jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah produksi yang ada.

Menurut dia, permintaan jamur tiram ini dari hari ke hari terus meningkat. Dia biasa menjual jamur tiram segar dengan harga 11 ribu per kilo dengan sistem delivery order. Jamur tiram dijual dalam kemasan plastik 0,5 mm dengan berat 200 gr atau langsung dimasukan kedalam kantong plastik kecil apabila pesanannya 500 gr.

Potensi Bisnis
Selain potensi bisnis jamur tiram yang produksinya banyak digemari masyarakat ada beberapa alasan yang bisa dipertimbangkan untuk memulai bisnis ini antara lain:
1. Budidaya jamur tiram hanya memanfaatkan limbah organik yang banyak melimpah ditengah masyarakat,murah dan mudah didapat

2. Budidaya jamur tiram dengan penggunaan modal yang relatif kecil dan terjangkau oleh segala lapisan masyarakat.

3. Budidaya jamur tiram tidak menggunakan lahan yang luas.(100 meter persegi bisa menampung kurang lebih 7500 baglog, dengan estimasi pendapatan Rp.200.00 per hari.

4. Permintaan jamur tiram yang standar di pasaran, karena jamur tiram sudah terposisi sebagai jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, jamur tiram yang mempunyai cita rasa yang lezat juga bergizi tinggi dan bisa digunakan sebagai makanan alternatif untuk pengobatan.

5. Teknologi tepat guna yang murah dan sederhana sehingga lapisan masyarakat pedesaan bisa melakukan budidaya jamur tiram ini.

6. Budidaya jamur tiram fleksibel sehingga bisa dijalankan siapa saja, dimana saja, kapan saja dan tidak mengenal musim, bisa dijalankan dalam skala rumah tangga /kecil ,menengah bahkan dengan teknologi modern.

7. Dibanding usaha budidaya yang lain,jamur tiram mempunyai waktu panen yang singkat 1.5 bulan sudah memetik hasil,tidak membutuhkan biaya pakan,obat-obatan, dan pupuk. tenaga kerja yang sedikit sehingga hasil bisa maksimal.

Analisis Bisnis Budidaya Jamur Tiram
Untuk memulai bisnis budidaya jamur tiram, berikut sedikit gambaran analisis usaha tersebut.

I. Perhitungan Hasil Usaha Budidaya Jamur Tiram

I. A. Penjualan Produksi Baglog /media tumbuh Jamur Tiram :
Biaya pembuatan per satu baglog jamur tiram
dengan perincian :

serbuk kayu…………………….Rp. 150,-
dedak /bekatul………………..Rp. 150,-
kapur ……………………………Rp. 25,-
kayu bakar……………………. Rp. 75,-
plastik ………………………….Rp. 125,-
cincin baglog…………………..Rp. 100
kapas/kertas koran…………..Rp. 25,-
bibit………………………………Rp. 100
tenaga kerja……………………Rp. 150,-
Lain-lain…………………………Rp. 100,-

jumlah……………………………Rp.1000,-

Harga Pokok Produksi Rp.1000,-
Harga Jual Produksi Rp.2500,-

Keuntungan Rp.1500,-/baglog

Jika dalam skala kecil kapasitas produksi baglog perhari 50 baglog maka dalam sebulan :
50 baglog x 30 hari = 1500 baglog semai
1500 x Rp.2500,- = Rp.3.750.000,

Omzet kotor dari penjualan baglog semai jamur tiram.Jumlah produksi bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan.

I.B. Penjualan Jamur Tiram Segar:
Analisa hasil penjualan jamur tiram segar,jika 1500 baglog di budidaya sendiri.
Media tumbuh jamur/baglog dengan jumlah skala kecil 1500 baglog ,
kemampuan tumbuh jamur 4-7 kali keluaran jamur setiap baglog,atau 0,7 x berat media :

0,7 x 1,25 kg = 0.8 kg/baglog
0.8 x 1500 baglog = 1200kg .
Jika harga jual jamur tiram per kilogram Rp.10.000,-

maka Rp.10.000,- x 1200 kg = Rp.12.000.000,- perolehan kotor penjualan jamur tiram segar .bertahan sampai 6 bulan. Nah selamat mencoba. Semoga usaha yang mulai Anda rintis akan memberikan hasil positif dan meraih kesuksesan di masa mendatang. (aha)

LOVE & CRAZY FOR ART OF INDONESIA CAKE COMPETITION




Tristar Persembahkan Love & Crazy

Sambut perayaan Valentine Day 14 Februari 2011, Tristar Tourism Academy kembali mempersembahkan cake competition bertajuk Love & Crazy for Art of Indonesia 2011. Event tahunan yang dihelat Group Tristar ini sebagai apresiasi positif dalam menuangkan rasa cinta kepada seni kebudayaan Indonesia, terutama dalam membuat dan menghias aneka jenis cake.
Acara yang akan digelar di Craft Center Royal Plaza pada tanggal 13 Februari 2011 ini bakal diikuti pelajar dan mahasiswa dari kawasan Surabaya dan sekitarnya. Jauh sebelum hari H, pihak panitia juga sudah menghubungi sejumlah sekolah dan lembaga pendidikan untuk meramaikan hajatan tersebut. Sekolah yang diundang mulai SMA, SMK, kalangan Perguruan Tinggi baik Institute maupun Universitas.
Diantara undangan yang siap berpartisipasi dalam ajang Cake Competition bertajuk Love & Crazy for Art of Indonesia 2011 ini adalah Unair, Unesa, Universitas Ciputra, UK Petra, Universitas Pelita Harapan (UPH), Ubaya, Universitas Satya Widya, Monas Institute, SHS, dan beberapa SMA/SMK di Surabaya dan sekitarnya.
Menurut wakil ketua panitia, Betha Adinta kepada Tristar Multimedia, event tahunan yang telah tergelar kali ketiga ini tidak muluk-muluk dalam menjaring peserta. “Jika tahun 2010 lalu menjaring 13 grup (2 peserta), untuk tahun ini kami menargetkan pesertanya 15 grup. Selain mengajak pelajar/mahasiswa mengikuti ajang cake competition, event ini sekaligus juga untuk mengenalkan keberadaan Tristar Tourism Academy,” terang mahasiswa semester III program D3 Manajemen Perhotelan Tristar Tourism Academy ini.
Untuk pelaksanaan acara tahunan ini, pihak panitia mengaku di-support penuh oleh pihak Tristar dalam bentuk dana sebesar Rp 20 juta. Sedangkan sisanya disumbang dari para sponsor seperti Suzana Bakery, Bernardi, Bogasari, Maspion, Philips, dan sebagainya. Sementara untuk peserta dikenai biaya pendaftaran sebesar Rp 50.000 perorang.

Sementara itu, untuk memudahkan pelaksanaannya nanti, pihak panitia menyusun ketentuan peserta sebagai berikut:
1. Pria/Wanita
2. Satu grup maksimum dua orang
3. Kategori pelajar dan mahasiswa
4. Waktu lomba satu jam (60 menit).


Mengenai ketentuan kue diatur sebagai berikut:
1.    Peserta wajib menyediakan sendiri cake, topping, dan hiasan yang akan digunakan dalam lomba.
2.    Untuk cake, peserta wajib mengumpulkan resep yangf digunakan. Tujuannya agar panitia mengetahui bahwa peserta membuat sendiri cakenya dan mengetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan (untuk menghindari penggunaan bahan-bahan berbahaya).
3.    ukuran kue maksimum 40 cm dan tumpukan maksimum dua tumpuk.
4.    Setiap peserta diwajibkan membawa contoh kue (tiga buah) untuk tester juri (kue yang akan dihias tidak usah dipotong).
5.    Hiasan kue disominasi dengan tema Art of Indonesia.
6.    Kue, hiasan dan peralatan yang digunakan harus sudah dipersiapkan terlebh dahulu (di tempat lomba, peserta hanya menghias saja, kue boleh dilapisi terlebih dahulu, namun untuk menghias tetap di tempat lomba).
7.    Kue yang masuk ke lomba sepenuhnya menjadi hak panitia.
8.    Untuk membawa kue yang dihias diharuskan menggunakan tatakan kue (bukan piring).

Ketentuan lomba:
1.    Peserta harus menunjukkan kartu pelajar/mahasiswa yang masih berlaku, dan memberikan fotocopy kartunya kepada pihak panitia pada saat mendaftar.
2.    Keterangan selanjutnya Anda bisa menghungi panitia di Tristar Culinary Institute.

Pemenang lomba berhak atas hadiah berupa:
1. Juara I    mendapat Rp 2,0 juta + sertifikat + suvenir
2. Juara II   mendapat Rp 1,5 juta + sertifikat + suvenir
3. Juara III  mendapat Rp 1,0 juta + sertifikat + suvenir
4. Juara Harapan mendapat Rp 750 ribu + sertifikat + suvenir